Ini adalah situs keluarga yang sengaja kami hadirkan untuk memberikan wawasan kepada diri sendiri keluarga anak bahkan mungkin cucu saya ataupun siapa saja serta bagaimana perjalanan hidup seorang hamba yang penuh ujian namun harus selalu tabah agar mendapatkan sebuah kebahagiaan haqiqi bukan sekedar harta benda
Hidup awal Sekolah di sebuah SD NEGERI CURAH JERU IV dengan terus menerus peringkat 1 sejak kelas 1 sd kelas 6. Kebahagiaan itu memang indah walaupun sejak kelas 3 SD tepatnya tanggal 1 Januari 1989 ibuku meninggal. Sejak itulah aku belajar mandiri.
Oh iya namaku Sudarto, Kata bapakkua Sudartok asalnya karena lahir hari sabtu. Entah apa hubungannya.
Sampai lulus SD kujalalni dengan penug fenomena sedih duka gembira dan entah apa lagi yang ada, Tapi ketika aku SMP aku masih terus sedih dengan keadaan. Celana yang kupakai sobeppun tak menyurutkan niatku sekolah. Walau bukan peringkat tapi masih selalu tiga besar aku terus belajar. Walau menderita hidupku disekoalah SMP 2 Situbondo sejak tahun 1991 tetap penuh saja pertolongan Allah. Ibu marwiyah, Ibu Situ Mahmuda dan Ibu Yanti waktu itu yang sering membantu aku dalam hal buku, seragam dan guru olah raga juga mngerti akan kondisi fisikku. Y Allah Masih saja kasih sayangku kudapatkan meski dari orang lain. Kelas 3 aku dijanjikan bisa masih SMA favorit oleh guru BU Marwiyah asal tida besar, Namun aku hanya meraih danem peringkat IV. Yah aku hanya diberikan bantuan “dibayari” uang Bangku untuk siswa yang lulus. Setelah itu aku ternyata hanya berpangku tangan melihat teman-temanku bisa melanjutka ke SMA. Aku,… Tidak!!!!
Aku bekerja ikut kakak menjadi koli memasang ubin dan tekel. Berat dan capek sampai uratku saat usia itu keluar dilengan dan kakiku. Tapi aku terus saja jalani hidup. Denagn doa dan harapan Aku masih ingan Bpk Haji Hasan Guru Madrasah Diniyah ku yang selalu mengajarkan Doa-doa. Akua terus baca asmaul husna dengan harapan Allah menolongku, Dasar anak-anak. Aku terus berdoa tampa harus tahu jalan dari mana. Bapakku yang tukang becak sudah tak menjadi harapanku untuk bisa menyekolahkan aku.
Tapi ternyata takdir juga lain. Tanpa sengaja aku mengirim tulisan surat pembaca yang intinya aku ingin mengajar utnuk siapa saja dengan kemampuan Qori’ dan kaligrafiku. Wah ternyata Suratku Dimuat juga di koran terbesar di Indonesia ” Jawa Pos”. Padahal surat yang aku kirim ku tulis tangan dengan amplop lususuh. Terima kasih Jawa Pos.
Tawaran utnk menjadi orang tua asuh b erdatangan. Tapi setelah bebrapa perjalanan aku menerima BPK Abi Santoso Sebagai Orang tua asuh. Walu hanya mengirim dan aku tetap dirumah dan setiap bulan aku dikirimi uang sekolah.
Jasa Beliaulah yang membuat akau lulus. Bapak Abi dimanapun engkau berada saya sangat berterima kasih. Karena sampai saat ini saya tidak bisa mendapatkan alamtnya sekarang. TERIMA KASIH BAPAK ABI SANTOSO. Alamat anda yang terakhir Kebraon dengan nomor telp 031 7663278 tapi saya tidak bisa lagi menghubunginya.
Sampai lulus kuliah saya ternyata bisa mandiri berkat bimbingan bapak abi. Untuk hnya selalu mendo’akan almarhum Ibu.
Saat ini alhamdulilah dengan berbagai perjalanan atas bimbingan Allah ternya aku sudah kawin dan punya istri cantik, sabar dan pengertian. SRI WAHYUNI. Aku yakin jika istriku bukan dia, pasti sudah meninggalkan sku. Dia Sabar dan menerima keadaanku apa adanya.
Hingga aku punya seorang anak imut Sunniya Zulfata Binta Hurin’in. Namanya aku terilhami dia adalah putri Bidadari ” istriku”.
Saat tulisan ini ku tulis dia berumur 3,5 tahun.
Lagi-lagi perjalananku diuji. Aku harus pulang kerumah mertuan dan langsung hidup mandiri tampa bekal modal. Namun Allah lagi-lagi menunjukkan kebesarannya. Aku tetap bisa mendapatkan pekerjaan yang cukup layak. Dan aku rinris sampai sekarang,. Padahal aku tidak punya kenalan, modal, tidak bisa bertani dan bahasa jawa belum akau kuasai. Lebih-lebih aku baru kali ini tinggal di negeri suku lain”Jawa” Ya Allah aku terlalu lemah merasa bisa tampa pertolonganmu.
Semoga tulisan ini menjadi kenangan bagi keluarga dan anakku tersayang.