Assalaamualaikum Wr.Wb.
Saya seorang ibu yang memiliki anak laki-laki berusia 8 tahun. Akhir-akhir ini anak saya susah diatur. Selalu saja sulit kalau disuruh mandi sore, bandel bila disuruh membereskan buku-bukunya yang berserakan, tidak mau disuruh gosok gigi sebelum tidur, dan sebagainya. Kalau pas jam sekolah saya agak merasa lega dan terbantu, tetapi begitu pulang suasana rumah jadi kacau. Rumah jadi berantakan, rasanya tidak selesai-selesai saya merapikan rumah. Kalau sudah begini saya menjadi sering marah-marah dan stres. Bagaimana mengendalikan emosi saya ya bu. Apakah saya biarkan saja apa maunya anak, atau perlu sedikit keras agar dia mau menuruti perintah saya. Apa sebetulnya langkah terbaik yang bisa saya lakukan. Mohon bantuannya.
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.
Nanda
Yogyakarta
Wa’alaikumsalam Wr.Wb.
Ibu Nanda yang baik,
Saya bisa memahami kesulitan dan kegelisahan Anda. Mendidik anak memang bukan pekerjaan mudah, butuh ilmu dan kesabaran. Saya yakin Anda sudah memahami ini, tapi dalam prakteknya kadang-kadang memang suka terlupakan. Anak yang susah diatur, biasanya berawal dari lemahnya aturan yang dibuat orang tua, ketidakmampuan orang tua untuk berkata tidak pada anak, dan disiplin yang tidak konsisten. Ada beberapa ekspresi anak saat melakukan pembangkangan terhadap aturan. Anak bisa melakukan perlawanan pasif, misalnya dengan menunda untuk menurut, mencibir, cemberut (diam dan menghindar) dan merengek. Ada juga anak yang membangkang dengan melakukan tindak agresif secara verbal atau melontarkan makian.
Ibu Nanda yang baik,
Mempunyai anak yang patuh tentunya sangat menyenangkan. Keadaan ini bisa diwujudkan jika anak dan orang tua dapat melakukan kerja sama dengan baik. Jangan lupa sertakan setiap alasan untuk setiap perlakuan, dan lakukan dengan cinta kasih. Tuntutan yang ditujukan pada anak harus diseimbangkan dengan kehangatan, alasan, penghargaan dan kepekaan terhadap kebutuhan anak. Ini berarti orangtua harus dapat bertindak tegas, tapi bukan mendominasi. Hal-hal yang bisa Anda lakukan agar anak tidak membangkang antara lain, pererat hubungan dengan anak, dan bersikaplah peka terhadapnya. Semakin tanggap terhadap kebutuhan anak, Anda akan semakin dapat berharap, anak akan patuh terhadap harapan dan perintah Anda. Sikap penurut akan muncul, pada anak yang memiliki orang tua yang mau mendengarkan sinyal-sinyal yang diberikannya. Misalnya segera menanggapi tangisannya. Orang tua yang tidak peka, akan membentuk anak menjadi seorang yang sulit tanggap terhadap perintah orang tuanya..
Ibu Nanda yang baik,
Anak adalah amanah yang diberikan Allah kepada para orangtua. Sebagaimana layaknya sebuah titipan, maka Anda harus menjaganya dengan baik. Apalagi tugas utama seorang ibu memang mendidik anak. Didiklah dia dengan kasih sayang, karena mendidik dengan kasih sayang jauh akan lebih baik dari pada dengan marah-marah. Apa yang akan Anda dapatkan dengan cara seperti itu? Ternyata bukan sebuah kebaikan tapi malah akan membuat Anda semakin stres, dan satu hal yang kadang tidak kita sadari bahwa anak adalah peniru yang ulung. Anak-anak akan banyak belajar dari apa yang mereka lihat dan dengar. Jadi jangan salahkan dia kalau suatu ketika Anda melihat si kecil, ketika menyelesaikan persoalan dengan marah-marah juga. Belajarlah mengelola emosi dengan baik, karena Anda adalah model terdekat buat anak-anak. Sadarilah bahwa mendidik dengan emosi tidak akan menyelesaikan masalah. Cobalah Anda pahami dengan cermat karakter dan perkembangannya. Belajarlah berpikir positif terhadap perilakunya. Bukankah anak-anak seusianya masih terus dalam proses belajar. Jika Anda terpaksa harus memberikan hukuman gunakan hukuman yang masuk akal dan sesuai dengan kesalahan. Yang juga tidak kalah penting adalah selalu mendoakannya. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kesabaran. []
Sumber : Tabloid Media Umat
Saya seorang ibu yang memiliki anak laki-laki berusia 8 tahun. Akhir-akhir ini anak saya susah diatur. Selalu saja sulit kalau disuruh mandi sore, bandel bila disuruh membereskan buku-bukunya yang berserakan, tidak mau disuruh gosok gigi sebelum tidur, dan sebagainya. Kalau pas jam sekolah saya agak merasa lega dan terbantu, tetapi begitu pulang suasana rumah jadi kacau. Rumah jadi berantakan, rasanya tidak selesai-selesai saya merapikan rumah. Kalau sudah begini saya menjadi sering marah-marah dan stres. Bagaimana mengendalikan emosi saya ya bu. Apakah saya biarkan saja apa maunya anak, atau perlu sedikit keras agar dia mau menuruti perintah saya. Apa sebetulnya langkah terbaik yang bisa saya lakukan. Mohon bantuannya.
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.
Nanda
Yogyakarta
Wa’alaikumsalam Wr.Wb.
Ibu Nanda yang baik,
Saya bisa memahami kesulitan dan kegelisahan Anda. Mendidik anak memang bukan pekerjaan mudah, butuh ilmu dan kesabaran. Saya yakin Anda sudah memahami ini, tapi dalam prakteknya kadang-kadang memang suka terlupakan. Anak yang susah diatur, biasanya berawal dari lemahnya aturan yang dibuat orang tua, ketidakmampuan orang tua untuk berkata tidak pada anak, dan disiplin yang tidak konsisten. Ada beberapa ekspresi anak saat melakukan pembangkangan terhadap aturan. Anak bisa melakukan perlawanan pasif, misalnya dengan menunda untuk menurut, mencibir, cemberut (diam dan menghindar) dan merengek. Ada juga anak yang membangkang dengan melakukan tindak agresif secara verbal atau melontarkan makian.
Ibu Nanda yang baik,
Mempunyai anak yang patuh tentunya sangat menyenangkan. Keadaan ini bisa diwujudkan jika anak dan orang tua dapat melakukan kerja sama dengan baik. Jangan lupa sertakan setiap alasan untuk setiap perlakuan, dan lakukan dengan cinta kasih. Tuntutan yang ditujukan pada anak harus diseimbangkan dengan kehangatan, alasan, penghargaan dan kepekaan terhadap kebutuhan anak. Ini berarti orangtua harus dapat bertindak tegas, tapi bukan mendominasi. Hal-hal yang bisa Anda lakukan agar anak tidak membangkang antara lain, pererat hubungan dengan anak, dan bersikaplah peka terhadapnya. Semakin tanggap terhadap kebutuhan anak, Anda akan semakin dapat berharap, anak akan patuh terhadap harapan dan perintah Anda. Sikap penurut akan muncul, pada anak yang memiliki orang tua yang mau mendengarkan sinyal-sinyal yang diberikannya. Misalnya segera menanggapi tangisannya. Orang tua yang tidak peka, akan membentuk anak menjadi seorang yang sulit tanggap terhadap perintah orang tuanya..
Ibu Nanda yang baik,
Anak adalah amanah yang diberikan Allah kepada para orangtua. Sebagaimana layaknya sebuah titipan, maka Anda harus menjaganya dengan baik. Apalagi tugas utama seorang ibu memang mendidik anak. Didiklah dia dengan kasih sayang, karena mendidik dengan kasih sayang jauh akan lebih baik dari pada dengan marah-marah. Apa yang akan Anda dapatkan dengan cara seperti itu? Ternyata bukan sebuah kebaikan tapi malah akan membuat Anda semakin stres, dan satu hal yang kadang tidak kita sadari bahwa anak adalah peniru yang ulung. Anak-anak akan banyak belajar dari apa yang mereka lihat dan dengar. Jadi jangan salahkan dia kalau suatu ketika Anda melihat si kecil, ketika menyelesaikan persoalan dengan marah-marah juga. Belajarlah mengelola emosi dengan baik, karena Anda adalah model terdekat buat anak-anak. Sadarilah bahwa mendidik dengan emosi tidak akan menyelesaikan masalah. Cobalah Anda pahami dengan cermat karakter dan perkembangannya. Belajarlah berpikir positif terhadap perilakunya. Bukankah anak-anak seusianya masih terus dalam proses belajar. Jika Anda terpaksa harus memberikan hukuman gunakan hukuman yang masuk akal dan sesuai dengan kesalahan. Yang juga tidak kalah penting adalah selalu mendoakannya. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kesabaran. []
Sumber : Tabloid Media Umat
0 komentar:
Posting Komentar